INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Nilai Kearifan Lokal Pendidikan Usia Dini

Written By Informasi singkat tentang saya on Kamis, 20 Desember 2007 | 20.16

Pendidikan Usia Dini merupakan pendidikan yang kini tengah dikampanye-kan oleh banyak kalangan. Pasalnya usi dini merupakan usia yang rawan akan perkembangan. Anak di usia dini, jika tidak dididik dengan tepat akan memiliki kontribusi yag signifikan dengan perkembangan diri selanjutnya terutama konsep diri dan kesadaran sosial. Termasuk orientasi hidup anak. orientasi hidup perlu ditumbuhkan semenjak dini, sehingga ia belajar menimbang dan menlai. Orientasi yang mengakar semenjak dini inilah yang kit aharapkan menjadi daya penggerak (drivind force) bagi kehidupan kelak. Jika orientasi semenjak sudah bagus, maka masa remaja anak tidak perlu melalui krisis identitas dankeguncangan jiwa. Sebab mereka telah menemukannya sebelum diri itu terasa sangat penting bagi mereka di masa remaja. Dan masa remaja tanpa krisi identitas inilah yang kita kenal sebagai identity foreclosure (Faudzil Adhim dalam Hidayatullah, 2007).

Maka dari itu, perlu adanya sebuah penekanan pendidikan pada aspek atau masa ini. Orang tua atau keluarga sangat berperan dalam pendidikan usia dini ini. Keluarga merupakan lingkungan mikro yang akan memberikan sentuhan pendidikan pertama kali pada diri anak. Kita melihat bahwa perkembangan otak anak usia 1 tahun mencapai 60% adanya. Usia 12 tahun mencapai 100%. Hal ini apabila tidak benar-benar dididik sebaik mungkin, anak akan mengalami kemunduran dalam hal intelektualitas dan perkembangan lainnya termasuk perkembangan bahasa, membaca, dsb. Berdasar penelitian yang dilakukan Hart dan Risley, 1995 dinytaakan bahwa rata-rata jumlah kata yang didengar anak per jam pada keluarga miski hanya sekitar 616 saja. Berbeda dengan keluarga kaya bis amencapai 2.153. Hal ini terkait dengan Status Ekonomi masyarakat juga, sehinggaberpengaruh pada gizi serta sarana untuk mengakses ke jenjang pendidikan anak atau kurangnya pengetahuan tentang anak.
Nilai-nilai kearifan lokal yang bisa diberikan pada anak usia dini ini antara lain:

a. Pemberian pendidikan kepada anak sebaik mungkin. Hal ini dilakukan dalam keluarga tentunya, karena keluarga sebagai lingkup mikro. Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini. Namun, tidak terkecuali ayah sebagai kepala keluarga. Untuk memberikan pendidikan kepada anak, adalah lebih mudah dengan menerapkan nilai-nilai itu kepada diri anak melalui contoh atau teladan pada diri orang tua sendiri. Menurut pre-enlightenment ethics, disebutkan bahwa seseorang dikatakan baik ketika ia memiliki karakter yang baik pula. Nilai exhibit dideskripsikan pada setiap aspek kehidupannya, sebagai contoh anak dilatih untuk merespon nilai yang baik sebagai kebutuhan hidup. Pendidikan berbentuk homeschooling merupakan sarana yang tepat untuk mendidik anak. Sehingga orang tua tidak perlu mempercayakan dan atau/ mengeluarkan uang banyak-banyak untuk memasukkan anaknya ke instansi sekolah. Orang tua dan terutama ibu sangat berperan di sini. Orang tua bisa mendidik anak secara intens sesuai dengan nilai-nilai yang mereka yakini untuk diterapkan pada diri anak.

b. Menurut enligtenment ethics, di mana Kant sebagai tokohnya menyatakan bahwa kita bertanggung jawab untuk pilihan kita dan pilihan kita merupakan moral jika dan hanya jika secara logis ditentukan dari prinsip tugas/kewajiban yang absolut/mutlak. Contohnya adalah larangan untuk mencuri. Nilai kearifan lokal yang bisa diberikan berdasar etika ini adalah bagaimana anak bisa didik untuk tidak berbohong, bersikap jujur, meningkatkan rasa sosial yang tinggi. Seperti yang sudah terjadi pada dunia pertelevisian akhir-akhir ini, adanya tayangan smack down cukup menggemparkan para keluarga. Hal ini, mungkin bisa diberikan pendidikannya kepada anak untuk tidak memukul temannya, misalnya. Karena nanti akan sakit.

c. Pemikiran Utilitarian, mengatakan bahwa tujuan adanya moral etika adalah untuk mencapai kebahagiaan. Contoh pada pemikiran ini adalah kebijakan pendidikan yaitu keputusan untuk menginvestasikan uang pendidikan dalam persiapan kuliah adalah jauh memungkinkan dibandingkan mengalokasikan beberapa jumlah program vocational yang sangat mahal. Terkait dengan pendidikan usia dini, menginvestasikan uang untuk mendidik anak di rumah (homeschooling) dan mungkin rumah akan menjadi lapangan dan tempat corat-coret anak lebih baik daripada harus menyekolahkan anak di instansi pendidikan play group atau TK, misalnya.

d. Nilai kearifan yang lain yang bisa diberikan adalah adanya sikap sosial, spiritualitas, intelektualitas, serta emosional. Semua ini terbungkus dalam sebuah pendidikan yang komprehensif. Mungkin, bagi sebagian orang tua memasukkan anak ke sekolah-sekolah yang memang berkualitas yang mampu mengasah semuanya itu adalah pilihan yang tepat untuk perkembangan anak. Misalnya Play group yang berbasis agama. Pemerintah juga dapat memberikan pelatihan kepada orang tua mengenai cara mendidik anak untuk bisa memuculkan kreativitas serta daya imaginasi anak agar menjadi anak kritis.

e. “Hari Tanpa TV” merupakan berita baru yang akhir-akhir ini dikampanyekan oleh beberapa kalangan. Pendidikan tanpa televisi atau lebih menekankan anak untuk gemar membaca memberikan efek yang positif pada anak. perkembangan pada selanjutnya anak bisa menjadi anak yang percaya diri, kritis, kreatif, memiliki daya imaginasi yang asli (tidak terpengaruh TV yang terkadang ada misi terselubung di dalamnya).

0 komentar:

Posting Komentar