INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Bondo Nekat ke Ausi: Semoga Menyemangati

Written By Informasi singkat tentang saya on Kamis, 28 Agustus 2008 | 00.42

Tanggal 24 adalah hari wisuda. Beberapa teman bertanya, "eh kamu mau nglanjutin lagi ga?". Dari satu pertanyaan ada dua jawaban. Satu jawab nglanjutin, satunya enggak dengan pertimbangan duit. "Klo kita dapet berapa potongan berapa ya? enak tuh anak, IPK tertinggi bisa dapet gratis biaya awalnya. Lha klo kite?, gue dapet berapa?" kata salah seorang teman di deket saya, yang kebetulan dia juga sudah double job alias bekerja sebelum lulus juga di salah satu bank di Surabaya sewaktu mendengarkan salah seorang dosen berceramah menyampaikan informasi mengenai potongan yang diberikan pihak fakultas bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan magister profesinya di kampus yang sama.


"Gila... lima juta bo!" lagi-lagi kata teman saya di samping.

Pasca lulus S1, sejauh saya melihat yang jadi pertimbangan adalah antara melanjutkan S2, bekerja, atau menikah dulu. Dalam hati, mau melanjutkan S2 kok duitnya banyak kali ya? Tapi emang harus optimis sih. Barangkali Allah berkehendak, maka jadilah. Salah satu cara untuk bisa melanjutkan magister profesi tanpa banyak biaya atau yang biayanya nggak cukup adalah dengan cari beasiswa. Biasa... beasiswa ke luar negeri bos! Dalam negeri agak suseh carinye... Tapi di luar negeri juga agak susah gampang juga siy.


Teman-teman, sekilas di atas jadi prolog dari tulisan saya. Ada satu cerita yang akan saya tuliskan di sini. Barangkali menginspirasi atau menyemangati bagi kamu yang mau ke Ausi yang sedikit modal.


Salah seorang teman bercerita. Kebetulan dia punya teman yang kuliah melanjutkan ke Australia. Keluarga anaknya termasuk level menengah lah. Punya sawah di desa. Adik-adiknya tidak ada yang bersedia untuk dikuliahkan. Akhirnya biaya yang dimiliki ortunya, dia minta untuk biaya kuliah S2 ke Australia.


"Tahu nggak, dia tuh nekat ke Australia dengan modal Bahasa Inggris pas-pasan. Anaknya nggak pinter-pinter amat siy." kata teman saya


"Lha terus mbak? kok dia bisa lolos gitu?" tanya saya


"Ya.. dia bukan beasiswa. Biaya sendiri ke sana. Dia tuh di sana ceritanya lucu-lucu coba... Dia kan cerita klo ditanya sama orang sana itu, dia hanya menjawab 'oh... yesss....', 'oh... no....' " katanya sambil kita tertawa semua mendengar cerita itu.


"Terus pernah tuh anak, di kereta ketemu sama orang Indonesia juga. Tapi dia sudah lama tinggal di Australia. Bapaknya itu ngajak ngomong anak itu. Bicara... bicara gitu. Trus, kok Bapaknya itu menawarkan anak laki-lakinya kepada temenku itu. Katanya mau nggak klo nikah sama anaknya. Pas itu si bapak itu bawa fotonya juga. Tahu nggak kata temenku itu. Katanya sebenarnya klo diliat materi, anaknya udah mapan banget siy. Tapi kalau liat wajahnya, kok huelek banget yo... Terus akhirnya temenku itu ada yang kasih tahu, klo si bapak itu tuh penipu. Lha pas di bandara gitu, kan si temenku itu mo janjian mau dinikahi gitu lho. Cuman orang tuanya nggak bisa dateng. Nikahnya itu mo di tempat lain gitu, naik pesawat. Setelah dikasih tahu klo bapaknya itu penipu, apa yang dilakukan coba? lari... lari anak itu. dari bandara coba. Sampe si bapak itu nyari-nyari.. Wis pokoke lucu kok anak itu di sana. Klo pas kuliah itu tuh, dia cerita, 'aku tuh di sana nggak paham apa yang diomongkan tuh' (soalnya modal Bahasa Inggris terbatas, ditambah lagi logat orang sana beda ma Indonesia_red). Wis.. embuh kok arek iku." katanya.


STOP PRES!


Sepenggal cerita di atas, hanya sebagai gambaran saja. Bagi anda yang ingin ke Australi cari beasiswa, optimis saja. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan untuk bisa mewujudkan cita-cita ke sana. Pelajaran yang bisa diambil, modal nekat saja bisa kok sampe ke Ausi. Apalagi dengan banyak persiapan. Beasiswa ke Ausi lebih mudah caranya, TOEFL min hanya 500 aja. Terus nanti ada pendidikannya dulu sebelum terbang ke Ausi untuk memantapkan Bahasa Inggrisnya itu. Waah, enak kan? Hayo ke Ausi rame-rame cari beasiswa kalee...

2 komentar:

Jonathan Nata Susewu mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Jonathan Nata Susewu mengatakan...

wah seru bgt kaenya yah, saya rencana pertengahan tahun mw nekat ke australia sendiri, kira2 apa aja yah yg perlu dipersiapkan dr skg? mohon bgt masukan2nya ^^..email saya jonodn10@gmail.com

Posting Komentar