INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

M(udik)ku yang penuh cerita 3: Kisah pohon dan bendera

Written By Informasi singkat tentang saya on Kamis, 16 Oktober 2008 | 00.45

Sebuah pohon berkata kepada bendera.
Pohon: Heh, bendera kenapa kamu datang ke sini? Merusak pemandangan saja kamu itu datang ke sini.

Bendera: Heh, emang kenapa pohon? Emang nggak boleh aku disini?
Pohon: Heh, bendera sebenarnya nggak apa-apa kamu datang ke sini. Jika kamu adalah si merah putih. Tahu nggak? Aku itu lebih suka si merah putih daripada kamu.
Bendera: Emang apa hebatnya si merah putih itu?
Pohon: Ya hebat dong. Dia nggak nyakitin aku. Nggak kayak kamu yang sukanya nempel ke aku dan teman-temanku. Udah gitu kamu pake paku lagi nempel ke akunya. Atau kalau enggak pake kawat atau pake tali dan diikat kencang ke batangku. Kalau si merah putih itu simbol kenegaraan. Udah gitu kalau masang nggak di sini. Sono no... ada tempatnya sendiri. Dan dia biasanya pakai tiang sendiri. Lha kamu? dateng-dateng nggak diundang. Udah gitu melukai diriku. Dateng-dateng kalau pas mau pilihan-pilihan melulu. Kalau udah kepilih, aku dilupakan. Boro-boro diingat. Liat tuh, negara kita pada udah nggak ijo lagi. Gara-gara aku gak diurusin. Paling-paling kalau diurusin ya kayak gini niy. Menjelang pilihan-pilihan baru diurusi.
Bendera: Heh, pohon. Tahu juga nggak kamu? Aku itu ke sini dan nempel ke kamu gara-gara tuh manusia. Kamu jangan marahin aku dong! Tuh manusia yang nempelin aku ke kamu pake paku biar nancepnya kuat. Emang mereka ngerti apa ma kamu? Hehehe... kalau aku sih, seneng-seneng aja. Kan aku bisa berkibar-kibar. Paling nggak manusia-manusia bodoh itu liat aku di sepanjang jalan. Aku kan keliatan gagah. Kalau aku keliatan gagah, pasti mereka pilih aku. Meskipun niy... aku tahu kalau manusia yang nencepin aku tadi tuh... habis dapet duit gede buat kayak gini-ginian ma dibuat nyebarin ke manusia-manusia bodoh biar milih bendera aku.
Pohon: Heh, kamu jangan ngajak berantem ya! Bilangin tuh sama manusia. Liat-liat dong kalau nancepin! Enak aja. Emang aku nggak sakit apa ditancepin pake paku gitu. Eh bendera, kamu harus tahu ya... aku tuh bisa berdoa sama yang Maha Pencipta. Biar mereka-mereka yang nggak mengindahkan aturan untuk tidak melukaiku bakalan nggak mendang deh. Termasuk kamu!
Bendera: Lhoh? kok malah gitu? Doakan dong. Biar aku semakin gagah.
Pohon: Eh, bendera. Kamu harus tahu ye... perang aja ada adat istiadatnya yang harus dipenuhi. Salah satunya nggak boleh merusak tanaman yang ada. Aku niy... termasuk tanaman. Tahu nggak kamu? Jangan macam-macam kamu sama aku. Aku sebenarnya sedih. Ketika para manusia-manusia yang diliputi nafsu itu seenaknya aja menancapkan kamu ke batangku. Kenapa sih, sama sekali tidak mengindahkannya?

***

Hehehe... cerita di atas hanya sekedar anekdot saja. Saya sempat berpikir kok ya sembarangan sekali sih, para tim sukses itu memasang dan manancapkan bendera-benderanya saat mau kampanye ke pohon-pohon? Sewaktu saya dalam perjalanan menuju ke Jogja. Saya melihat pohon-pohon yang ditanam untuk menambah keindahan tengah jalan, sudah tidak sedap lagi dipandang. Pasalnya, pohon-pohon itu ditancapi dengan bendera. Baik menggunakan paku maupun hanya sekedar pengait saja (kawat/tali). Dan yang membuat saya heran. Lha kok ya, setiap tanaman yang berjajar pasti ada bendera partainya. Ada beberapa partai yang memasang di situ. Bukankah ketika zaman Rasulullah, para sahabat diperingatkan untuk dilarang menebang/merusak tanaman sewaktu perang? Jika dianalogkan, kampanye menuju 2009 termasuk perang juga. Lalu, apakah norma untuk tidak merusak tanaman itu kita langgar? Barangkali ketika dilanggar dan tanaman-tanaman (pohon) itu kita lukai dan kita rusak, mereka akan marah. Dan bukankah mereka adalah ciptaan Allah yang bisa beribadah juga?

Ini hanya sekedar renungan bagi juru kampanye, timsukses, dan orang-orang partai yang hendak memenangkan pilpres 2009 esok. Hati-hati. Bahwa sebuah kemenang dan keberkahan itu bisa jadi datang dan hadir karena tindakan kecil yang kita lakukan. Siapa tahu dengan tidak merusak tanaman itu tadi, kemenangan dan keberkahan dihadirkan Allah. Karena hal tersebut menambah point dalam menjalankan etika perang. Karena menancapkan bendera dengan paku, tali, atau kawat merusak pohon dan pemandangan.

0 komentar:

Posting Komentar