INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Kuliah Tamu Berujung Entertain: Makan & Gratis Buku

Written By Informasi singkat tentang saya on Jumat, 09 April 2010 | 05.51

Barangkali baru kali ini selama saya kuliah, mendapatkan rejeki yang benar-benar entertain, menyenangkan buat kami. Karena sebelumnya belum pernah mengalami kondisi ini. Kamis, 8 April 2010 kemarin saya dan kawan-kawan satu profesi dengan peminatan khusus Industri Organisasi mendapatkan undangan dan wajib hadir pada kuliah tamu dari PT. PP (Perumahan Pembangunan) jam 09.30 di kampus. Seperti biasa pula, saya harus ijin untuk bisa hadir karena di luar jadwal kuliah yang biasanya. Sesampai saya di ruangan tempat undangan, nampak banyak mahasiswa. Ternyata ada mahasiswa S1 yang mengambil mata kuliah tertentu diminta untuk turut hadir pula dalam kuliah tamu ini.

Saya datang sebenarnya sudah agak telat sekitar 15 menit. Namun, masih pembukaan waktu itu. Direktur PT.PP pun sudah stand by di ruangan. Saya duduk, kuliah sudah langsung dimulai dan dimoderatori oleh Prof. Fendy. Saya sendiri sampai tidak tahu siapa nama beliau ini, karena akibat keterlambatan datang. Tapi tak apalah, kuliah dimulai saya mencoba untuk mendengarkan dengan seksama meskipun agak ngantuk karena agak sedikit lelah.

Beliau mencoba menyampaikan pemaparan singkat tentang PT.PP yang merupakan perusahaan kontraktor. Investasi sekitar 3-4 Trilyun per tahun. Luar biasa! Beberapa hal yang masih tertinggal dalam catatan memori saya adalah berikut ini (barangkali bisa bermanfaat):

1. Di awal beliau menyampaikan bahwa tipe orang dalam menyerap informasi itu ada 3, yakni literal, aktif, dan kreatif. Literal, mendapat informasi dan diam. Aktif, mendapat informasi, lalu didalami. Kreatif, mendapatkan informasi, lalu didalami, dipakai dan dibuat untuk merubah (action).

2. Kata beliau, bahwa masa depan itu adalah milik orang yang belajar. Makanya penekanan beliau adalah senang belajar dan membaca. Satu minggu sekali beliau menyempatkan diri untuk membeli sekitar 10-20 buku (atau bahkan lebih ya waktu beliau sampaikan? agak lupa. Tapi segitu ada :D) untuk dibaca dan dipelajari. Menurut beliau 20%-30% waktu untuk belajar.

3. Di PT.PP yang terpenting dan utama adalah orangnya "baik" daripada orangnya "pinter". Jadi di sana lebih memilih orang baik untuk prioritas utama daripada orang pinter tapi tidak baik. Karena mereka sudah pernah memiliki pengalaman yang buruk terkait dengan orang pintar tapi tidak baik. Dalam tahapan laboratori PT.PP, input setiap manusia atau karyawan adalah orang yang baik dan berpotensi. Di dalam laboratori SDM, mereka memiliki sebuah sistem jenjang karir dan pengembangan untuk mencetak SDM menjadi pintar, berani dan intrapreuner.

4. Penekanan sikap kerja lainnya adalah jujur dan tahan stress. Pada orientasi kurang lebih 2 minggu, para karyawan baru akan dilakukan orientasi dan pendidikan. Bagi laki-laki semuanya digundul, jadi seperti layaknya pendidikan militer. Sedangkan perempuan, rambutnya dikuncir, bagi yang memakai kerudung bebas. (hehehe... enaknya yang pake kerudung bukan?). Hal ini untuk menguji dan mendidik mentalnya agar tahan stress juga.

5. Pada sistem kaderisasinya, usia 38 tahun sudah harus siap menjadi Direktur. Ada beberapa karyawan PT.PP usia 38 diminta untuk menjadi Direktur-Direktur BUMN.

6. Menurut beliau, bahwa perusahaan yang memiliki SP (Serikat Pekerja) paling kuat, biasanya perusahaan itu buruk. Karena mereka akan lebih banyak protes dan menuntut haknya.

7. Di PT.PP sekarang ini perihal finger print untuk absen tengah ditiadakan. Dulu masih digunakan, tapi sekarang tidak. Lantas bagaimana caranya agar karyawan tetap bisa hadir tepat waktu? Beliau lantas menggunakan cara teladan. Jam masuk adalah 08.00. Beliau datang jam 07.30. Dari jam segitu sudah stand by di kantor, level manajer tentu akan sungkan. Begitu seterusnya sampai kepala bagian, hingga dapat menyebabkan karyawan level staff bisa hadir tepat waktu karena perilaku teladan dari sang Direktur perihal presensi/jam kerja. Karena beliau mempercayai bahwa keberhasilan itu berawal juga dari sebuah kedisiplinan dan tahan stress seperti yang saya tuliskan di atas pada bagian orientasi.

8. Anggaran Pengembangan SDM, oleh Direktur justru diminta untuk dibuat setinggi-tingginya. Karena SDM adalah aset. Aset yang harus dibentuk sikap kerjanya dan mentalnya untuk disesuaikan dengan sistem dan value PT.PP. Sehingga memang nanti kedepannya, ketika usia 38 tahun tersebut PT.PP tidak bingung ketika melakukan kaderisasi. Karena memang usia 38 tahun sudah harus siap setelah sebelumnya mengalami pendidikan dan penggodokan di dalam laboratori pengembangan SDM.

9. Selain berkarakter baik, jujur, dan tahan stress, karyawan juga harus ramah. Selain itu, networking dirasa juga sangat penting untuk karyawan PT.PP. Menurut beliau, networking merupakan salah satu softcompetence yang baik. Dari sini, PT. PP memberikan kesempatan bagaimana karyawan bisa juga bekerja di luar (misal menjadi Direktur di BUMN lain) tapi dengan tetap memberikan kontribusi positif tanpa melupakan PT.PP.

10. Ada 3 input SDM dalam sistem PT.PP yang beliau paparkan, yakni dari Fresh Graduate, Overseastudy, Profesional. Yang paling banyak biasanya dari fresh graduate karena bisa dibentuk nantinya. Sedangkan profesional masih sedikit. PT.PP memiliki keinginan untuk bisa memberikan sesuatu kepada SDM yang pernah berada di situ. Mereka tidak menjadi soal ketika ada SDM yang lantas, menjadi kutu loncat (meskipun beliau tidak menyukai karakter SDM seperti ini). Meski demikian bagi PT.PP sudah memberikan sesuatu kepada SDM yang bersangkutan sudah cukup. Mudah-mudahan mereka ingat bahwa PT.PP sudah pernah memberikan sesuatu kepada mereka. Meski tidak pun tidak menjadi soal bagi mereka. Namun, kata beliau hampir tidak ada SDM yang mengundurkan diri kecuali dikeluarkan karena perilakunya.

11. Saya tidak begitu tahu berapa besar gaji karyawannya. Beliau sempat menyampaikan ketika pensiun, karyawan level staf bisa mendapatkan uang pensiun hingga puluhan M (ck..ck.. dalam M rek... Itu baru level staf, nggak tahu sudah berapa kalau manajer dan Direkturnya)

Itulah beberapa hal yang masih teringat di memeri saya. Oleh-oleh pengetahuan berharga yang beliau berikan ini ditambah lagi dengan pentraktiran makan semua anak yang ikut hadir dalam kuliah tamu tersebut di Rumah Makan Kebun Kelapa. Mantaap tenan. Bersama berangkat dengan naik bis. Meski berjubel-jubel, kawan-kawan tetap gembira dengan entertain yang diberikan. Rata-rata yang memberikan entertain seperti ini adalah tuan rumah kepada sang tamu. Namun ini sebaliknya, tamu kepada mahasiswa yang statusnya adalah tuan rumah. Hehehe...

Kami disuguhi paket yang sama, ikan gurami gede (apa kakap kali ya? waduh sampe nggak hafal jenis ikannya. Soalnya gede bener. Buat berempat masih ada sisa ternyata), ayam 3 potong (bukan 3 ayam), minuman (ada jus jeruk, jus alpokat, teh anget, soda gembira, wah beda-bedalah), tahu goreng krekmes, cah kangkung, dan terakhir buah sebagai penutup (wah, ini nih saya nggak dapet. Soalnya pas sholat, buahnya datang. Selesai sholat anak-anak sudah menghabiskannya). Kami pun kembali ke bis setelah selesai, meskipun sempat terlambat naik bisnya dan lari-lari karena mengejar bis yang mulai merambat jalannya.

Cukup senang dan gembira benar hari itu. Ditambah lagi ada pengumuman, bahwa setelah makan kawan-kawan akan diajak ke Kapas Krampung Plaza untuk belanja. Setiap 1 anak diberikan kesempatan bebas untuk membeli 1 buku. Gratis alias dibayarin lagi sama PT.PP.

Lengkap sudah perjalanan dan kuliah tamu kali ini. Benar-benar luar biasa, khususnya bagi kami sebagai mahasiswa. Memang bener-bener learning organization PT.PP ini jika saya lihat. Tapi barangkali juga karena persediaan dana yang cukup melimpah karena lembaga profit, pengembangan dan kebutuhan SDM yang vital menjadikan posisi SDM ini sebagai aset yang luar biasa. Sempat beliau menyampaikan dalam bagian anggaran SDM yang diperbolehkan dibuat setinggi-tingginya adalah, Direktur SDM harus mampu mempresentaskan program yang dibuat dapat berdampak seperti apa dan bagaimana investasi yang bisa didapatkan dari program itu dari SDM yang dimiliki. Sejauh mana kontribusi yang bisa dikembalikan ke organisasi? Dari sini saya menangkap bahwa ROI (return of investment), nilai pengembalian SDM yang telah dilatih harus benar-benar bisa terhitung. Sehingga setelah melewati pendidikan dan pengembangan dengan budget yang luar biasa dan sistem yang handal, mampu menghasilkan SDM yang berkualitan. Harapan nantinya, SDM terkait dapat memberikan sesuatu yang lebih dari budget yang dulu pernah dianggarkan/dikeluarkan untuk mendidiknya di laboratorium departemen SDM.

Inilah yang bisa sharekan hasil dair kuliah tamu Kamis, 8 April 2010 lalu. Semoga bermanfaat bagi pembacanya. Minimal buat informasi dan pengetahuan. Barangkali ada yang tertarik cari lowongan di PT.PP atau sangat berminat sekali? Salam Manfaat!

5 komentar:

BeDa mengatakan...

Terima kasih share kuliah tamu-nya. Salam ukhuwah.

namovanma mengatakan...

yups. sama-sama. semoga bermanfaat...

Anonim mengatakan...

berarti yang dicari bukan pengalaman, tapi kemauan tuk maju... syukron... alamatnya dimana? :D...&y&

Unknown mengatakan...

Bagus sekali...tetapi PT.PP itu hanya salah satu contoh kecil yang sebenernya sudah ada di Indonesia tapi cuman belum terekspos saja....yang laiinnya.....kuliahnya menarik sekali...dan satu yang mesti kita cermati yaitu follow up dari kunjungan,kuliah, future dan internalisasi diri terhadap muatan2 dari yang sudah kita kunjungi Di PT.PP....itu yg lebih kuat efeknya. Mama G

namovanma mengatakan...

@ mama gayu: hehe.follow up dh langsung ma. soal penerapan tergantung support dari manajemen puncaknya. kebetulan yg hadir dan bercerita adl Dirutnya sendiri. Jadi memang ini adalah program dan sistem yg mmg beliau dukung penuh...

Posting Komentar