INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Sepeda Motorku...

Written By Informasi singkat tentang saya on Kamis, 20 Desember 2007 | 16.14

Teringat benar dalam memoriku, saat kejadian motorku mau hilang. Waktu itu, seperti biasa UKMKI Universitasku mengadakan pelatihan level III. Namanya saja level III, tentu yang ikut adalah orang-orang yang memang sudah mengalami seleksi dari tahapan I dan II. Waktu itu, meskipun aku sudah bukan pengurus organisasi Islam di Universitasku itu, aku mencoba untuk melobi panitianya untuk bisa ikut hadir dalam acara itu. Yang membuatku menarik dalam acara tersebut adalah pada sesi materi pendatangan beberapa elemen gerakan Islam atau biasa mereka menyebutnya dengan istilah Harakah Islamiyah.

Ya, aku memang senang menghadiri sesi yang satu ini. Karena paling tidak menambah referensi pengetahuan bagiku tentang gerakan-gerakan itu. Apalagi sekarang ini semakin bertambah saja gerakan-gerakan Islam sing nggak nggenah. Alhamdulillah dengan melobi panitianya, aku diperbolehkan. Itung-itung ikutan acara bagus, gratis pisan.

Tempat terselenggaranya adalah di fakultas hasil kontrakan. Yah maklumlah, fakultasku kan kecil mungil. Mahasiswanya banyak, jadinya mau nggak mau ya harus cari tempat lain alias ngontrak di tempat lain untuk bisa menampung pada saat pelaksanaan sistem belajar mengajar. Tempatnya kira-kira 10 menit dari kampus asliku. Parkirpun tak ada di sana. Biasanya anak-anak parkir di kampus asli dan mereka harus berjalan menuju ke tempat itu kalau mereka mau kuliah.

Waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB. AKu segera berbegas berangkat karena acara dimulai jam 08.00. Berangkat bersama adik kontrakanku. Sesampai di tempat, aku berpikir,
"Ah, ben cedhak, motorku tak parkir di deket sana ajalah".

Gumamku dalam hati saat mengendarai sepeda motor. Sesekali aku berbicara sendiri kalau motorku mau tak parkir di dekat sana aja. Kulihat, "Eh, ternyata kok di dekat tempat itu ada parkiran sepeda motor juga."

Memang sih kulihat di situ ada banyak anak yang sedang main sepbak bola. Usianya remaja. Tapi beragam juga, ada yang seusia SMA, Mahasiswa, dan SMP. Waktu itu, aku tidak berpikir panjang. Yang ada dalam pikiranku adalah, aku bisa segera datang dan ikutan acaranya. Selain itu, toh di situ juga ada sepeda motor. Akhirnya kuparkirlah sepeda motorku di situ. Tanpa berfikir panjang, sepedaku kuparkir di situ dan hanya ku kunci kontak saja.

Masuklah aku mengikuti acara itu. Dan ternyata memang sudah dimulai tapi maih belum lama, karena seperti biasa, terjadi kemoloran acara. Waktu demi waktu aku memperhatikan dengan seksama acara berlangsung. Entah kenapa sekitar jam 10.30 an aku mulai terusik batinku. Ingin rasanya keluar dan melihat motorku. Aku takut ada apa-apa dengan motorku karena belum 1 tahun motor iku ku bawa ke Surabaya.

Waktu terus berjalan, dan akhirnya jam 11.00 tiba. Aku semakin terusik dan merasakn ketidaknyamanan di ruang. Bukan karena udara yang panas, bukan karena AC yang dinyalakan, atau apa, aku hanya teringat bagaimana nasib sepedaku di luar sana. Akhirnya jam 11.30 meskipun adzan dhuhur belum terdengar, aku langsung bersalaman dengan beberapa teman akhwat untuk segera pamit. Termasuk adik kontrakanku yang datang bersamaku tadi. DIa tidak ikut aku pulang karena dia adalah peserta juga dalam acara itu.

Ku langkahkan kaki agak cepat, cepat, dan lari kecil menuruni tangga. Maklumlah tempatnya di lantai 3. Dan motorku di lantai 1. Ketika aku sampai di lantai dua, kulihat ke bawah motorku, dan ternyata tidka kelihatan. Hatiku semakin berdebar-debar saja, bagaimana kalau motorku hilang. Alhamdulillah sesampainya aku dekat tempat motor berjajar itu, ternyata motorku masih ada. Kondisinya sudah sepi memang. Anak-anak yang tadi pagi sepak bola, kini sudah menghilang. Kembali ke rumah masing-masing mungkin atau pergi ke tempat lain.

Astaghfirullah....Aku terkejut dengan tiba-tiba. Ketika aku hendak memasukkan kunci kontakku ke dalam wadah kunci di motor itu. Pasalanya, ternyata kontak kunci motorku sudah dirusak oleh orang entah siapa pelakunya. Kunci kucoba masukkan, tapi tetap tidak bisa. Akhirnya dengan hati yang berdebar-debar dan mulut melantunkan istighfar, motor kucoba tuntun saja. Ya sudah kubawa pulang saja. Aku berpikir bahwa,

"Ya Allah.... Subhanallah, aku tidak tahu Ya Allah, bagian dari diriku sehingga motorku tidak jadi dicuri orang."

Aku yakin bahwa ini sebenarnya motorku hendak dicuri dengan merusak kunci kontakku.

Subhanallah wal hamdulillah....

Aku hanya berdzikir kepada Allah atas kelalaian dan rasa syukurku kepada Allah atas kejadian ini. Subhanlllah, sungguh setiap manusia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada dirinya 1 detik, 1 menit, 1 jam, atau 1 hari ke depan. Kecurian, kehilangan, bahkan kematian kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi pada diri kita. Bahkan ketika manusia sudah mempersiapkan segala-galanya untuk kemanan sekalipun misalnya, jikalau Allah hendak memberikan pelajaran kepada seorang hamba dengan hilangnya atau rusaknya yang dicintainya maka semua akan terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Ketika Allah sudah berbilang Kun Fa Ya Kun. Jadi, maka jadilah.

Ujian, musibah, dan problematika hidup senantiasa akan selalu menghampiri jiwa kita. Tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali menyerahkan segalanya kepada Allah. Allah akan menguji setiap hamba dengan apa yang dia cintai. Selayaknya Nabi Ibrahim, yang diuji Allah untuk menyembelih anaknya. Semua berlalu begitu saja. Namun, bukan berarti semua berjalan tanpa adanya skenario. Semuanya telah diatur Allah sedemikian rupa sehingga agara manusia itu ingat dan kembali kepada Allah dalam keadaan bersih.

Hanya amal kabaikan, perbanyak shadaqah, dan membantu orang lain karena Allahlah, Insya Allah akan diberikan balasan yang setimpal untuk kita. Allah akan menghindarkan keburukan, penyakit, persoalan besar, atau sejenisnya ketika kita tawadhu' kepada-Nya dengan serendah-rendahnya. Semua berasal dari Allah, dan akan kembali kepada-Nya.

Allahua'lam bisshowab.

0 komentar:

Posting Komentar