INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Salurkan saja ke YDSF...

Written By Informasi singkat tentang saya on Kamis, 11 September 2008 | 13.52










namovanma "Yang baik itu adalah kita, amil/muzakki itu mendatangi mereka (mustahik_red) untuk kita beri zakat. Bukan mereka datang ke kita dengan membawa proposal, berbondong-bondong datang. Itu berbahaya!" tegas Ustadh Agung Cahyadi (PUSDA) ketika mengisi kajian Ramadhan di kantor kami.

Fenomena zakat yang terjadi saat ini, lebih-lebih setelah dieksposnya berita tewasnya 23 orang korban pembagian zakat secara langsung di Pasuruan (15/9), menjadikan kita semakin miris saja melihatnya. Barangkali benar dan memang benar apa yang disampaikan oleh Ustadh Agung di atas. Adalah berbahaya ketika mereka yang mendatangi kita dengan berbondong-bondong seperti itu. Tragedi Zakat Pasuruan akhirnya membuktikan apa yang disampaikan Ustadh Agung ini

Hal senada juga disampaikan oleh Ustadh Faridh Dhofir dalam artikel yang ditulisnya berjudulnya "Agar Kaum Dhuafa Tetap Punya Harga Diri" sebagai berikut:

Pembagian zakat dengan cara mengundang orang-orang miskin datang secara massal ke rumah orang kaya atau LAZ merupakan fenomena tidak sehat. Sehingga mereka berdesak-desakan di halaman atau sampai antri mengular di bawah terik matahari adalah salah satu contoh distribusi zakat yang tidak mendidik. Selain mengikis sifat ’iffah yang merupakan akhlaqul karimah, hal ini menghilangkan rasa malu yang merupakan benteng moralitas seorang mukmin. Fenomena ini juga akan menimbulkan budaya ’kerja keras’ dengan segala persaingannya untuk mendapat belas kasihan orang lain.

Bahkan, herannya lagi ketika saya membaca berita di Jawa Pos online edisi Jumat, 19 September 2008 yang isinya:
Persiapan matang juga dilakukan Pabrik Rokok Gudang Garam (GG). Dalam pembagian sedekah tahunan tahun ini, 600 personel polisi akan dikerahkan. Bukan hanya dari polresta, tapi juga polwil dan Brimob. Jumlah tersebut belum termasuk 100 satpam GG. Pengamanan juga dibekingi 30 petugas paramedis dan tiga ambulans. ''Kami pun menyiapkan PMK (pemadam kebakaran) dan satu unit kendaraan water canon,'' ujar Kapolresta AKBP Dedi Prasetyo kepada Radar Kediri melalui ponsel kemarin.

Hmm... dalam benak saya dan rekan kerja saya berpikir, "kok seperti kumpulan masa yang ingin berdemonstrasi dan merusak saja?"

Tragedi tewasnya mustahik dalam pembagian zakat di Pasuruan tentu tidak akan terjadi ketika ada strategi lain yang lebih aman dan mendidik, yakni dengan mendatangi mereka dari rumah ke rumah. Seperti halnya Muadz bin Jabal pada masa khalifah Umar bin Khattab dan Yahya bin Said pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz yang menjadi petugas zakat mengambil dan mengirimkan zakat. Adanya petugas yang mengambil dan mengirimkan ini tentu mereka yang amanah dan dijamin kejujurannya. Karena ketepatan sasaran dalam memberikan zakat itu akan memberikan rasa yang benar-benar bermanfaat khususnya bagi mereka yang sangat membutuhkan.

Berbagai lembaga amil zakat (LAZ) saat ini telah banyak membantu dalam pengelolaan dan penyaluran zakat ini. Sekali lagi tentu mereka (LAZ) haruslah lembaga yang sudah terakreditasi, terpercaya, dan teruji akuntanbilitasnya. Alhamdulillah, lembaga kami Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) menjadi salah satu diantaranya yang dipercaya untuk menyalurkan hasil zakat, infaq, dan shadaqoh kepada para mustahik yang membutuhkan. Survei sebelum dilakukan penyaluran zakat adalah aturan kami yang harus dilakukan guna memastikan dan mendapatkan data yang absah mengenai data mustahik yang hendak diberikan bantuan/zakat.

Saat ini, sepertinya masih ada masyarakat yang belum "puas" atau "sreg" ketika dilwatkan lembaga pengelola zakat dengan kekhawatiran tidak sampai, tidak tepat sasaran, atau dilempar-lempar. Seperti yang disampaikan oleh Umi Toha, salah satu muzakki:

Mengapa tidak menyalurkan zakat melalui badan pengelola zakat? Umi menolak dengan halus. ''Bukannya saya tidak percaya. Tapi, lebih enak dan lebih baik saya berikan langsung kepada mereka. Kalau diserahkan ke badan pengelola, belum tentu sampai ke orangnya (tidak tepat sasaran). Nanti malah dilempar-lempar. Kasihan kan orang yang terpuruk itu semakin terpuruk nanti,'' tegas wanita yang kemarin berbaju dan berkerudung putih itu. (Jawa Pos onlie edisi Jumat, 18 September 2008).



Makanya, ayo kita berzakat... Agar Zakat itu Makin Bermanfaat....
Salurkan saja ke YDSF.....
amanah dan profesional

1 komentar:

Anonim mengatakan...

smoga tetap terus amanah

Posting Komentar