INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Hati adalah cerminan kondisi

Written By Informasi singkat tentang saya on Sabtu, 03 April 2010 | 23.04

Hati ada cerminan kondisi. barangkali itu adalah kalimat yang tercetus untuk bisa saya gantikan dalam judul ini. Saya hanya berefleksi dari apa yang saya alami sendiri. Mungkin kita sering sekali merasa dihantui oleh rasa kecemasan, kekhawatiran, dan ketidaktenangan. Kebetulan saya pernah merasakan bagaimana posisi puncak keamanan hati dan kegundahan hati. Sehingga saya pun bisa merasakan perbedaannya. Bersyukurlah saya berulang kali saya ucapkan ketika saya pernah dihadapkan persoalan-persoalan hidup yang menuntut untuk senantiasa sabar, tenang, dan mengendalikan hati.

Berbagai pengalaman saya terima. Hingga akhirnya saya membuat kesimpulan sederhana, bahwa ternyata kondisi hati itu bisa dijadikan alat untuk early warning buat diri kita atas kondisi eksternal yang hendak kita hadapi. Yang saya maksudkan early warning di sini adalah peringatan dini terhadap sesuatu yang akan kita hadapi. Itulah kenapa feeling seorang ibu yang merasakan kerisauan atau kecemasan terhadap anaknya, misalnya saja begitu. Ternyata benar adanya terjadi sesuatu.

Biasanya hati saya akan risau apabila menghadapi sesuatu yang tidak siap adanya, kurang menguasai, kurang percaya diri, terjadi sesuatu yang tidak aman, dan sebagainya. Kejadian terakhir yang saya alami adalah laptop saya. Laptop saya kebetulan powernya tidak bisa dinyalakan kembali karena terlalu masuk ke dalam (bahasa Jawanya: mendelep). Gara-gara dipencet menggunakan sesuatu benda, karena waktu itu dipencet-pencet pake jari juga susah. akhirnya pernah saya pencet menggunakan ujung kunci hingga akhirnya masuk ke dalam. Akibatnya dalam beberapa bulan laptop tidak pernah saya shutdown kecuali kebutuhan mendesak, yakni untuk menghindari kerusakan dan hang. Sama sekali tidak bisa digerakkan lagi laptopnya. Namun, laptop saya standby/hibernasi saja. Katanya siy nggak apa-apa. Alhamdulillah ya tidak terjadi apa-apa. Hanya saja ketika suatu malam, laptop hendak digunakan eh ternyata kok hang. Sama sekali tidak mau bergerak. Saya pencet dengan ctrl+alt+del pun tidak mau keluar task managernya. Huuuhh.... ya sud, akhirnya saya restart dengan mencabut kabel power dan batrenya. akhirnya mati. Kondisi kematian itu, menyebabkan power laptopku tak bisa dihdupkan lagi. karena sudah terlalu masuk ke dalam tombol powernya.

Lagi-lagi aku bersyukur karena kondisi tidak sedang mendesak untuk menyelesaikan tugas kampus. Entah kenapa juga, hati saya tak begitu risau. Nyantai saja, pikirku. Bahkan di dalam kondisi mepetnya waktu untuk ke THR (Hi-Tech Mall), tempat biasa kita tepe-tepe untuk cari barang elektronik di Surabaya. Katanya service centernya tutup jam 4 sore.Mepetnya waktu dan hujannya hari, akhirnya tidak memaksaku untuk pulang ke kos dan istirahat. Pikirku aku harus segera membawanya ke "dokter' agar segera diperiksa. Dalam hatikupun tak ada rasa risau sedikitpun. Bahkan ketika saya berjalan sendiri dari parkiran menuju lokasi service center, hatiku bertanya-tanya "kok hatikua tak ada rasa risau ya kurasakan? berarti Insya Allah akan baik-baik saja laptopku ini. Insya Allah biaya tak akan mahal dan masih terjangkau dengan duitku sendiri. Insya Allah."

Akhirnya kaki tetap melaju menuju lokasi. Huhuhu.. seperti biasa, ngantri deh.... Menunggu sambil SMS-an.Sampai lupa saya SMS-an sama siapa ya waktu itu? Mbuhlah, lupa. Nggak penting :D

Antrian sampe'lah kepada giliran saya. Saya pun ditanyai tentang keluhan-keluhan laptopku. Sang customer service sempat mengatakan, "ini perlu dibongkar mbak. itung-itungannya resiko terburuk bisa habis sampai 2,5 juta. Tapi itu resiko terburuk klo sampai kena motherboardnya."
Dieng!. 2,5 juta? waooww... duit yang tidak sedikit. Tapi dalam percakapan itu aku masih menyakini bahwa Insya Allah tidak terjadi apa-apa pada laptopku. Duit 2,5 juta belum lagi ganti batreku yang ngedrop harus ganti masih sekitar 1,2 juta. Fiuhhh,,, dikapitalisasi sekali benda-benda elektronik ini?

***

Dalam prosesnya pun saya tetap berdoa, mudah-mudahan apa yang saya pikirkan sesuai dengan apa yang terjadi. Kondisi aman dan harga terjangkau. Tidak terjadi apa-apa di motherboardnya. Karena kalau saya telisik kembali, lagi-lagi tidak ada rasa risau, cemas, atau khawatir pada hati saya. Itu masih menguatkan saya bahwa Insya Allah pasti tidak terjadi apa-apa.

Ternyata benar kawan! Saya bawa ke service hari Rabu, Sabtu ditelpon disampaikan kalau yang rusah hanya tombol powernya. Dan jika batrenya harus ganti total sekitar 1,2 juta. Waooww... subhanallah.Alhamdulillah. Kondisi tepat seperti apa yang saya kira.

Belum lagi cerita-cerita yang lain. Kondisinya hati dan prediksi kondisi eksternal yang terjadi tidak jauh berbeda.Makanya saya pun semakin belajar tentang early warning dari segumpal darah yang bernama 'hati'. Tidaklah Tuhan itu menciptakan sesuatunya tanpa makna dan arti. Dan sesungguhnya, kita sebagai manusi harus selalu menciptakan energi positif atas segala yang Tuhan ciptakan untuk kita.




0 komentar:

Posting Komentar