INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Rp 26.000

Written By Informasi singkat tentang saya on Kamis, 11 November 2010 | 07.34

Seperti kebiasaan, ketika tugas lagi menumpuk adaaaaa saja yang jadi cobaan. Salah satunya adalah printer. Singkat cerita sang printerku ini lagi ngambek. Gara-gara dulu pas skripsi, tinta hitam habis trus cardridgenya saya ambil. Tinggallah didalam cardridge warna tok, tanpa ditemani si cardridge hitam. Maklum kondisi lagi kepepet, warna apapun bisalah selama bukan untuk dijilid. Karena memang waktu itu cuman untuk ngumpulin mau sidang aja. Jadi warna agak abu-abu tak jadi soal.

Nah, habis skripsi lama sekali tak dipake. Ngambeklah akhirnya ketika sudah 1 tahun lebih tidak dipake kembali. Tindakan selanjutnya adalah memeriksakan dia ke servicenya. Ternyata servicenya pindah. Singkat cerita lagi, sewaktu saya mau alamat, eh... lha kok distop sama polisi dengan alasan melanggar garis marka.

Sebenarnya, kondisi waktu itu memungkinkan saya untuk bisa berlari kencang, karena tidak terlalu crowded juga jalanan. Tapi nggak tahu juga sih. Mungkin karena lagi baik hati jadinya saya mau berhenti sewaktu polisi menghentikan saya.

Langsung saja, pak polisi menerangkan kesalahan dan menuliskan pelanggaran. Dalam kondisi negara yang kacau parau begini, saya mencoba untuk TIDAK "DAMAI" dengan polisi. Ya, tetep minta sidang aja lah. Kebetulan polisinya juga nggak banyak omong. Diterangkan pelanggarannya, langsung dituliskan ke lembar pelanggaran.

Ya sudahlah... SIM saya akhirnya ditahan. Waktu itu hari Jumat pengambilannya. Rentang waktunya saya hitung-hitung masih 15 hari kemudian. Nggak tahulah, apa yang membuatnya sampe selama itu. Apa memang SOP-nya selama itu ya? Meski demikian, entah berantah yang ada di benak saya adalah hari Jumat minggu depannya, yang notebennya sebenarnya bukan tanggal yang ditentukan. Ya mungkin lagi rejeki saya, saya juga tidak melihat kembali tanggal yang tertera. Akhirnya hari Jumat yang saya ingat itu, saya datang ke kantor polisi. Kantor itu adalah tempat saya mengambil SIM hasil tilangan juga entah berapa tahun yang lalu. Dan ternyata sekarang sistemnya sudah ganti dan pindah langsung ke pengadilan. Waktu itu saya datangnya sore hari sebelum jam 3. Karena sekalian nanti pulang setelah dari tempat praktek. Ijin sekalian pulang. Dan saya juga diwanti-wanti teman saya, pokoknya jangan sore-sore. Karena, biasa mereka PNS.

Setelah sampe di lokasi, ternyata sudah tutup beneran. Akhirnya berbincang-bincanglah dengan tukang parkir. Hingga akhirnya, aku tahu bahwa sidangnya masih Jumat minggu depannya lagi. O..o..

Ya sudah. Akhirnya itu kujadikan pelajaran Jumat berikutnya pas hari-H. Sidang undangannya jam 09.00. Awalnya saya berencana siang hari aja. Pikiran saya, klo siang hari tinggal ambil aja dan nggak perlu ngantri nunggu sidangnya. Tapi entah kenapa alhamdulillah hatiku mengatakan jam 09.00 harus segera berangkat dari kantor. Misal telat, gak sampe siang-siang lah. Singkat cerita lha kok sampe sana sudah berjubel-jubel orang? Ternyata mereka mengantri ngambil surat bermotornya yang kena tilang setelah hakim menggedok keputusannya. Allahu Akbar. Aku telat begini, tak kirain tinggal ambil aja cepet. Hampir sejam saya nunggu dan hampir 50% waktuku untuk menunggu dalam posisi berdiri. Ya sudah, sabare sing akeh.

Akhirnya, mendekati jam 11 namaku dipanggil dan waktu itu juga panitianya menyampaikan sidang ditutup. Jadi bagi yang terlambat datang, suruh mengambil ke kejaksaan (klo tidak salah begitu). Waduh mana lagi itu tempatnya, gak tahu lagi aku. Tapi alhamdulillah, aku termasuk orang akhir-akhir yang masih dapat mengambil di situ. Jadi tidak perlu susah-susah ngambil di tempat lain. Dan ternyata saya kena denda Rp 26.000.

***

Berbeda dengan seorang adik angkatan yang sedang magang di perusahaan yang sama dengan saya saat ini. Waktu itu, si adik ini kena pelanggaran garis marka juga. Maklum, kuliah dan tinggalnya di luar kota. Selain barangkali tidak ingin ribet, dia mungkin juga ingin beres aja urusannya. Akhirnya DAMAI-lah dengan polisi yang memberi pelanggaran. Dan, Anda tahu kena berapa? Rp 150.000. Haha.. kena deh!

***

Pelajarannya: Makanya mari kita tetap BERUSAHA untuk berada di jalur yang benar. Perjuangan masih harus terus dijalankan. Selama kita masih mampu untuk melakukan yang benar, kenapa kita menceburkan diri kita ke lubang hitam?. Alhamdulillah sepertinya Allah hendak memberikan sebuah makna (meaning) juga kepada kawan-kawan saya waktu itu. Hingga ketika ada perbandingan harga seperti ini, lantas ada yang berbilang, "wah, lain kali mending sidang ae..."

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Anda Benar! Berjalan pada jalan yang benar, merupakan bagian dari mendapatkan rizki non finansial, dan ini akan mengundang kebaikan kebenaran yang lebih besar, artinya seorang yang berjalan pada jalan yang benar maka itu pula akan menadatangkan nilai tambah karunia rizki yang lebih besar pula, baik finansial maupun non finansial. Terus pertahankan dan tumbuhkan pada lingkungan terdekat, karena anda akan berjalan pada jalan yang benar pada etape berikutnya...salam sukses.

asri mengatakan...

yup. baik pak arief terima kasih sudah memberikan komentar dan semangatnya :)

Anonim mengatakan...

kok larang banget 150.000. Aku yo pernah ukh, meh menjelang hri pernikahan, he.... aku jg pilih sidang, waktu itu lg gencar2nya berita ttg susnoduaji, cicak vs buaya, dan aku lg berada dalam puncak ketidakpercayaan pada polisi, jdnya aku males kasih uang cuma2 ke polisi dg rasionalisasi "nitip sidang". Sidang bisa diwakilkan. Krn aku kuliah, jdnya bapakku yg berangkat sidang dan di denda 20rb. Sama2 di denda tp ga memendam rasa dongkol krn kasih rejeki pada oknum yg memanfaatkan setiap kesempatan utk menambah uang belanjaan istrinya... hffh...

taahiraquiambao mengatakan...

Betway app | betway review 2021 | MJH Hub
Betway India gives you 출장안마 access to 과천 출장샵 an excellent 상주 출장안마 range of 원주 출장마사지 betting options including live sports betting, virtual horse races, หารายได้เสริม cricket betting,

Posting Komentar