INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Aksi Galang Dana KAMMI Surabaya

Written By Informasi singkat tentang saya on Kamis, 10 Januari 2008 | 18.28

Nampak langit cerah dan terasa panas di kulit, sinar matahari yang menyinari bumi Surabaya, Sabtu lalu (5/1). Nampak dari kejauhan, beberapa akhwat dengan mengenakan jilbab lebar dan sebagian mengenakan jaket hitam dan biru bertuliskan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia dan SKI FISIP Unair. Ternyata beberapa aktivis mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI (Kesatuan Kasatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan sebuah Lembaga Dakwah Kampus Unair, menggelar aksi galang dana bencana banjir yang terjadi belakangan ini. Galang dana yang digelar di empat tempat ini, mampu mengumpulkan dana sebesar 4.841.550 rupiah. Adapun empat tempat tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perempatan Dharmahusada (FK, depannya RS. Husada Utama) oleh Komisariat Airlangga (akhwat);
2) Pertigaan dekat Hotel Sahid oleh Komisariat Airlangga (ikhwan); 3) Perempatan Prapen oleh Komisariat Sepuluh November;
4) Wonokromo oleh Komisariat Sunan Ampel.

Masing-masing tempat dipimpin oleh koordinator lapangan, di mana koordinator lapangan akan bertanggungjawab pelaporannya pada koordinator utama aksi penggalangan dana ini, yakni Fathur ITS. Koordinator lapangan adalah ketua umum masing-masing komisariat. Yakni Yusup (Airlangga), Agus (IAIN), dan Rosi (ITS).

Aksi pagi hingga sore
Aksi penggalangan dana ini, berbeda-beda waktu pelaksanaannya masing-masing komisariat. Adapun pelaksanaan aksi galang yang dilakukan oleh ITS adalah selama dua hari berturut-turut, yakni Jumat (4/1) mulai pukul 13.00-17.00 WIB dan Sabtu (5/1) pukul 08.00-17.00 WIB. Selebihnya, Airlangga hanya melaksanakannya pada hari Sabtu, mulai pukul 08.00-12.00 WIB, dan IAIN hari Sabtu dan Ahad mulai pukul 08.00-12.00 WIB.

Meski wajah beberapa kader yang turun nampak lelah, namun tak terlihat sedikit pun tidak semangatnya mereka dalam menyodorkan sebuah kardus yang bertemakan aksi galang dana bencana. Sabar menunggu lampu lalu lintas berubah tanda merah. Sewaktu lampu masih hijau, kader dengan sabarnya berdiri, menanti, dan menunggu warna lampu berganti warna merah. Lampu hijau pun berganti merah. Nampak seorang akhwat yang di perempatan Dharmahusada segera menghampiri para pengguna jalan yang tengah berhenti menanti bergantinya tanda lalu lintas. Satu persatu pengendara motor dan mobil pun dihampirinya. Tak patah semangat ketika tidak ada yang memberi, dan tersenyumlah kader sewaktu pengendara motor atau mobil mengulurkan tangannya untuk memberikan donasinya. Sembari berucap “terima kasih pak”, kata seorang akhwat itu.

Nampak juga seorang ikhwan berkacamata yang tengah menyodorkan sebuah kotak kardus berselimutkan kertas koran, dengan tulisan bertemakan galang dana bencana oleh KAMMI dan nampak logo KAMMI ukuran A4 di samping kanan dan kiri kardusnya. Sama dengan kader lainnya, nampak di wajahnya sudah mulai kelelahan. Meski waktu sudah sore hari, alhamdulillah beluma ada tanda-tanda akan hujan turun. Namun, semangat untuk terus menyodorkan kardus kepada para pengendara pun terus dilakukannya.

Tak boleh di Stasiun, di Perempatan pun jadi
Cerita menarik dari salah satu komisariat, yakni komisariat Airlangga. Mula awalnya rencana komisariat ini, hendak menggalang dana di Stasiun Gubeng. Meski tanpa surat, secara lisan diperbolehkan. Namun, karena polisi yang bertugas di lapangan tidak mengijinkan akhirnya terjadi perubahan tempat penggalangan dana. Hari Jumat (4/1), yang hendak turun ke jalan menggalang dana pun batal. Namun, hari Sabtu (5/1) para kader komisariat Airlangga turut turun ke jalan menggalang dana. Tak boleh di stasiun, akhirnya di perempatan pun jadi.

Ancaman kecil itu pun datang
Sore hari, jam di HP menunjukkan pukul 16 lebih. Nampak di seberang jalan sebelah barat perempatan Prapen, terlihat dua orang akhwat yang membawa kardus. Setelah seorang crew humas mendatanginya, cerita kecil pun keluar dari kedua kader akhwat tersebut. Ancaman kecil pun datang menghampiri mereka, di saat mereka menyodorkan kardus-kardusnya untuk aksi galang dana bencana. Ternyata para pencari nafkah jalanan (pembersih mobil yang menggunakan kemoceng) datang menghampiri kedua akhwat tersebut dan mengeluarkan ancaman kecil kepada mereka. Yang pada intinya para pencari nafkah jalanan ini merasa lahannya diambil hari itu.

Mata pun memandang diseberang jalan sebelah pojok Selatan. Nampak kantor polisi, seorang ikhwan berkacamata dengan membawa kardus, dan seorang akhwat di seberang timurnya. Alhamdulillah, ancaman kecil itu pun tidak terjadi. Tidak nampak koordinator lapangan dan koordinator utama yang notebennya adalah kader ITS. Pasalnya, ada kendala dan ujian sendiri yang dihadapi keduanya sehingga membuat kedatangan dan kehadiran ke lapangan pun terlambat.

Dana Disalurkan Langsung
Dana yang telah diperoleh selama dua hari dengan total perolehan sebesar 4.841.550 rupiah akan disalurkan sendiri ke dua tempat. “ Dana ini, nantinya akan disalurkan secara langsung oleh kita (dari KAMMI Surabaya_red) ke dua daerah. Yaitu Bojonegoro dan Lamongan.” Kata Fathur, koordinator utama aksi galang dana.

Dana-dana tersebut akan disalurkan dalam bentuk tunai uang dan bukan dalam bentuk barang ataupun bahan kebutuhan para korban. Karena dari uang tersebut, harapannya dapat dibelikan oleh warga setempat untuk bisa dibelikan kebutuhan-kebutuhan yang memang diperlukan secara langsung oleh para korban banjir di kedua tempat tersebut. (as)


Laporan berita blog KAMMDA Surabaya
www.catatankammi.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar