INFO

DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.

Semoga organisasi ini tidak mengalami gerhana matahari

Written By Informasi singkat tentang saya on Minggu, 13 Januari 2008 | 07.37

Siang-siang, panas-panas, sewaktu saya pulang ke Sragen dengan naik kereta eksekutif (karena pas banjir, adanya tinggal itu tok) yang sempat kebablasan hingga turun ke stasiun Solo, saya sempat membeli koran Jawa Pos. Karena di stasiun itu saya harus menunggu jemputan sang kakak. Menarik ketika ada sebuah kolom yang memberitakan elemen gerakan mahasiswa tetua KAMMI, yakni HMI mengadakan seminar yang bertemakan Refleksi Kepemimpinan SBY-JK di sebuah hotel.

Hadir didalamnya Lili, seorang pengamat politik, pihak dari Golkar (saya lupa namanya), dan juga Anas Urbaningrum (Partai Demokrat). Diskusi dan pembicaraan pun berlanjut, alur berita saya baca terus. Yang membuat menarik saya dan kemudian membuat saya ingin menuliskan di sini adalah ketika pengamat politik ini, mengatakan bahwa telah terjadi persaingan di dalam tubuh SBY-JK sendiri, antara keduanya. Masing-masing terkesan berjalan sendiri-sendiri dengan misi menuju 2009. Di mana hal itu, sangat terlihat pada JK.

Hal ini, kemudian disanggah oleh Anas, bahwa di dalam tubuh SBY-JK adalah tidak benar jika ada persaingan internal antara keduanya. Justru keduanya saling menopang. Anas mengibaratkan antara keduanya adalah seperti halnya matahari dan bulan. Keduanya sama-sama bisa bersinar. Hanya saja di sini, sinarnya yang kurang cerah, sehingga tidak terlalu terlihat. Menariknya lagi, adalah hal ini ditanggapi lagi oleh peserta panelis lain (saya lupa lagi niy namanya) bahwa sekalipun demikian, yang namanya matahari dan bulan, sesekali akan terjadi gerhana matahari. Di mana, matahari akan tertutup dan bulan yang akan terlihat nampak lebih cerah. Apalagi gerhana total.

Menarik saya membacanya. Berangkat dari berita itu, saya mencoba untuk membawanya ke dalam dunia organisasi. Terutama yang didalamnya berkecimpung beberapa ikhwah. Jika saya amati, di kampus saya, dari tiga kali periode kepengurusan di BEM, saya melihat gerhana matahari ini terjadi. Dari tiga kali itu, hanya satu kali saja yang memang mataharinya yang lebih cerah dan dia yang menyinari bulannya. Selebihnya gerhana matahari.

Berjalan ke arah ormawa di kampus ataupun ormek, ternyata gerhana ini pun terjadi rupanya. Di mana seorang sekretaris lebih bercahaya daripada sang mataharinya. Ada apakah gerangan?

Dalam tataran departemen atau biro, saya pikir bisa saja sih dipersoalkan, tapi bisa jadi tidak perlu untuk dipersoalkan. Dalam artian, tidak terlalu masalah banget. Akan tetapi, apabila hal ini terjadi pada jajaran pemimpin atas (presiden vs wapres BEM, ketum vs sekum) akan berbahaya ketika terjadi gerhana matahari ini. The second man akan cenderung terlihat lebih daripada the first man. Kadang saya berpikir, saya masih belum begitu memahaminya kenapa justru dibuat begitu? Saya sendiri tidak percaya sebelum mereka diperjuangkan untuk menduduki amanah itu, mereka tidak discreening kemampuannya.

Akan tetapi apabila discreening, kenapa juga justru yang lebih dijadikan presiden atau ketum adalah orang yang ternyata akan ditutupi cahayanya oleh sang bulan? Sampai sekarang pun saya masih mencoba untuk berpikir dan belum menemukan jawaban yang tepat untuk bisa saya beranikan tulis di sini. Memang, selama keduanya dapat saling bersinergi tidak masalah. Akan tetapi sejatinya posisi seorang yang menjadi the first man adalah dialah yang seharusnya bisa menyala cahayanya dan dialah yang kemudian memberikan cahaya itu kepada bulan dan juga yang lainnya. So, hmm... bagaimana ya?

0 komentar:

Posting Komentar