Memang manusia itu berbeda. Berbagai karakteritisk yang diberikan Allah menjadikan saya bersyukur. Apalagi latar belakang seorang sarjana psikologi. Mendapati berbagai karakteritik orang rasa-rasanya sudah hal yang biasa. Bahkan harus biasa dan tak perlu kaget. Terkadang di saat pikiran mandeg atau sedang stress atau sedang jenuh, saya biasanya browsing untuk menambah pengetahuan. Membaca berita, mencari jurnal, membuka-buka blog atau website dan kadang juga membaca blog-blog teman-teman saya.
Kadang saya suka tersenyum, ketika membaca tulisan di blog yang bertemakan melankolis. Terutama para ikhwan. Lucu dan tersenyum ketika mendapati cerita yang menarik dan membuat tertawa. Kadang saya suka pengen membaca isi pikiran orang yang bersangkutan ketika membaca blognya. Orang selevel ini, seperti apa siy kualitas tulisannya? Sekedar perjalanan hidup saja yang ditulis? Kisah-kisah romatisme hidup? Cinta? Atau seputar tanggapan atau analisa terkait dengan fenomena yang terjadi di negeri ini?
Namun, seringnya saya berpikir, kenapa ya teman-teman lebih senang menuliskan dan menuangkan unek-unek dan kekesalannya atau bahkan kisah cinta yang dia rasakan suka di tulis di blog? Padahal mereka aktivis dakwah? Yah, saya sadari bahwa mereka adalah manusia biasa yang masih saja terus belajar. Bukan sebuah kesalahan saya kira, ketika mereka menuliskan itu. Toh, membuat blog itu juga ada kepentingannya masing-masing.
Pernah saya mendapati sebuah blog milik salah seorang teman. Dan kemudian saya berpikir, "melo" banget?, terus ada yang lain lagi, "wah kok ngenes banget? yang ditulis tentang kesedihan dan kesakitan terus?". Meski saya tidak terlalu suka menuliskan perihal-perihal yang mengundang turunnya semangat atau hanya sekedar mengenang romantisme saja, namun saya tetap hargai mereka-mereka yang masih saja produktif menuliskan seluk beluk yang ada dipikiran mereka. Barangkali menjadikan terapi tersendiri untuk menyalurkan emosinya. Dan barangkali blog bisa dijadikan sebagai salah satu sarana untuk itu.
Ada lagi yang bilang, "aku gak bisa nulis mbak?" Yah, yang pastinya semua itu harus diitikadi dan diniati untuk bisa lah. Tidak mungkin seorang bayi normal akhirnya bisa berjalan dengan baik, tanpa adanya semangat dirinya dan (mungkin) ibunya untuk mengajarinya berjalan, bisa berjalan.
Dan terakhir, banyak sekali sebenarnya topik yang akan saya tuliskan di blog saya ini. Tapi, rasanya untuk menuangkannya butuh bahan dan wacana yang cukup dan juga konsentrasi yang cukup. Klo tidak, ya seperti ini. Apa yang mengalir di kepala bisa saja dituliskan. Tapi terkadang atau sering menjadi kurang bermakna atau "taste" berasa. Meski hambar rasanya, no problem. Sekedar mengupdate blog. Nanti bila tiba saatnya akan kembali mengudara.
INFO
DALAM RANGKA TAHUN BARU MASEHI #2012: BLOG SEDANG DIPERMAK ULANG.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar